Wednesday, January 27, 2010

Mie Ayam dan Semangat

Terletak di sudut sebuah ruko di dekat Pasar Modern Bumi Serpong Damai, Tangerang, Banten, sebuah warung mie ayam berdiri. Belum dua minggu sang pemiliknya menjalankan bisnisnya. Dari hari ke hari sang pemilik beserta dua pegawainya menunggu pembeli. Namun yang datang masih dapat dihitung dengan jari. Harapan untuk menangguk untung belum terlihat, karena harga jualnya di bawah rata-rata para pesaingnya yang sudah tersebar di sekelilingnya. Keberanian menekan harga itu tak lepas dari harapannya untuk segera meraih perhatian, padahal harga-harga bahan baku mie seperti ayam, bumbu dan mie itu sendiri merangkak naik.

Business is not easy, however it is challenging. Berusaha memang tidak mudah, tetapi layak untuk diusahakan dengan seluruh daya upaya, kreatifitas, tenaga, air mata bahkan darah (lebay dotcom). Sementara persaingan adalah bumbunya.

Orang (termasuk saya) seringkali terpana melihat keberhasilan seseorang atau sebuah lembaga bisnis. Dengan sedikit rasa iri saya memuji dan menelan ludah membayangkan betapa nikmatnya orang itu dalam menjalani hidup. Rumah indah, mobil mewah, makanan enak, berwisata ke tempat-tempat jauh dan eksotis dan sebagainya. Namun orang seperti saya sering lupa, bahwa ia pun tidak serta merta mendapatkan semua itu. Tidak tahu kalau kekayaan dan keberhasilan itu merupakan warisan atau hasil undian.

Kemudian kekaguman saya seringkali bertambah setelah mendengar kisah sukses orang-orang itu diraih melalui perjuangan berat, berliku penuh onak dan berbatu. Kisah kegagaln yang terjadi berulang-ulang merupakan warna utama dari banyak kisah keberhasilan. Semuanya itu menegaskan bahwa berusaha merupakan nafas manusia itu sendiri jika ia ingin hidup.

Berhenti berusaha, berhenti mencoba, berhenti berkreasi dan menyerah adalah penutup episode seorang manusia. Yang hasilnya berupa kematian atau penyesalan seumur hidup.

Jika saya adalah pemilik mie ayam yang saya kisahkan di awal tulisan ini, saya tidak akan berhenti berinovasi, berkreasi dan memperbaiki penampilan warung saya, rasa mie ayam saya serta mendahulukan kepuasan pelanggan. Jika masih gagal, saya akan tetap berusaha di hal lain, di tempat lain dengan etos serupa.

SEMANGAT!!!!