Monday, July 14, 2008

Ke Laut (bag-1)

Jangan salah mengartikan judul "ke laut" dengan sebutan yang umum terdengar saat ini bila seseorang tidak menyukai sebuah permintaan atau pernyataan. Ke laut memang benar-benar ke laut, yaitu saat saya dan keluarga menikmati liburan di akhir pekan lalu

Ceritanya begini:
Belum pernah saya menikmati keindahan laut yang benar-benar dalam konteks berwisata. Sebagai seseorang yang dibesarkan di lingkungan TNI AL (almarhum bapak saya seorang marinir), laut adalah bukan barang aneh. Bapak pernah punya kapal penangkap ikan yang awaknya secara rutin mengirim hasil tangkapan berupa ikan, rajungan, cumi dan udang ke rumah kami. Selama beberapa tahun sewaktu saya siswa SD, rumah pun hanya seratus meter dari bibir Laut Jawa. Setiap hari Minggu pagi, saya selalu berenang di laut yang tenang, biru dan jernih. Namun, saya belum pernah berwisata ke pantai. Itulah masalahnya.

Menjelang akhir liburan sekolah lalu, kedua anak saya (termasuk ibunya) memprotes kepada jenderal rumah tangga ini, alasannya saya tidak pernah mengajak mereka berlibur. Kerja, kerja, dan kerja; itulah keluhan mereka terhadap saya. Yang terakhir saya menghabiskan waktu dengan berkeliling le beberapa daerah selama hampir dua minggu untuk membuat program debat pilkada (program tv di kantor saya).

Memang sebuah keluhan yang tidak boleh diabaikan. Bisa repot kalau ibunya anak-anak ikut dalam demo anti-jenderal diikuti para precil yang mulai lantang menyuarakan aspirasi mereka. Setelah menghitung kemampuan finansial (maklum semua pos pengeluaran telah terukur) saya putuskan untuk pergi ke laut. Masalahnya kalau ke gunung cukup sulit untuk mencari tempat yang enak. Ke Bandung pun kemacetan menjadi hantu yang mengancam.

Mencari hotel atau penginapan ternyata tidak mudah. Di internet juga tidak banyak situs yang menyediakan informasi tentang penginapan di Anyer dan Carita, Banten. Memang Hotel Sol Elite Marbella mudah diakses, tetapi harga kamar per malamnya, amboi, bukan level saya. Entah saya yang tidak 'gape' mengorek isi perut Google dan Yahoo, atau karena memang karena tidak ada informasi hotel di pinggir kedua pantai itu, saya pun menyerah.

Untunglah ada teman yang menginformasikan hotel Wira Carita. Mungkin karena putus asa, saya mengiyakan untuk memesan tempat di sana. Pokoke berlibur sesuai permintaan para kawula di rumah. Dengan harga Rp. 440.000 per malam, saya mendapat kamar di hotel itu dengan pemandangan laut. Kamarnya dijanjikan besar dengan kapasitas untuk empat orang. Hmmm 'not bad' lah. Anda tahu, anak saya yang besar (anak saya cuma dua orang, seperti di foto) tidak antusias dengan keputusan jenderalnya ini. Habis, ia lebih suka ke gunung; adem katanya (kalau masalah dingin kan bisa pake AC, ya kan?)

Singkat cerita, Jumat pagi selepas siaran, saya langsung pulang. Beruntung para bos saya murah hati. Mereka tidak protes saat saya membolos langsung berangkat ke Carita. Hehehe padahal saya belum tiga bulan bekerja di sini. Thank you, guys.

Perjalanan ke Carita relatif tidak ada hambatan. Saya memberi apresiasi terhadap pengelola jalan tol Jakarta-Merak yang berusaha memperlebar, memperhalus dan meningkatkan keamanan penggunanya. Walaupun di beberapa tempat ada perbaikan jalan dan mengganggu kelancaran, secara umum langkah itu saya nilai positif untuk jangka panjang.

Nah ini yang justru membuat kami puyeng. Pengetahuan saya tentang Pantai Carita begitu minim. Perjalanan yang mestinya sudah mulai membangun kebersamaan di antara kami justru menambah kepala nyut-nyutan. Masalahnya, si kecil, cewek, yang cerewet itu tak henti-hentinya memprotes, kenapa tidak segera sampai. Jawaban saya yang berusaha meredam protesnya tak jua berhasil. Pakai pendekatan kekuasaan juga sama saja. Ibunya ikut merengut. Hahaha. Inilah tim yang tidak solid saat itu.

Ah sudahlah. Anggap saja itu bumbu penyedap.

Pas tiga jam saya melihat plang Wira Carita. Nahhhh itu dia!!! Saya bersorak sebagai bentuk pelepasan rasa puas yang mendera selama itu. Laut, here we come.....!!!!
(nanti sambung lagi ya. udah malam neh, saya pulang dulu)

No comments: