Wednesday, February 25, 2009

Clinton dan Acara Musik

Tulisan ini mungkin sudah out of date. Tetapi saya tidak tahan untuk tidak menulisnya, karena ini mungkin saja bentuk kedongkolan saya atas kejadian di sekitar kedatangan Menlu AS Hillary Rodham Clinton ke Indonesia pertengahan bulan ini. Subyektif, tak berdasar, emosional, atau tidak dewasa adalah label yang bisa Anda sematkan untuk saya setelah membacanya.

Pasalnya: Hillary Clinton tampil di sebuah acara musik di dua stasiun televisi swasta nasional. Ckckck.

Acara musik! Terus terang saya sulit mencari justifikasi arti pemilihan acara musik untuk penampilan seorang mantan ibu negara, mantan calon presiden yang bersaing ketat dengan Obama untuk Konvensi Partai Demokrat dan yang kini menjadi menteri luar negeri sebuah negara Hyperpower (meminjam istilah menlu Hassan Wirajuda di acara Atas Nama Rakyat TVOne yang berarti lebih dari superpower). Satu-satunya pembenar alasan adalah betapa acara itu memiliki rating tinggi di pagi hari, karena itulah waktu kosong beliau saat waktu kunjungan ke Indonesia dan acara itu ditonton banyak orang.

Memang sah-sah saja staf pemerintahan AS atau bahkan Hillary sendiri untuk memilih acara tv mana yang akan diisi. Hampir semua pemilik dan pengelola tv membuka programnya untuk menjadi tuan rumahnya. Namun manakala ada persoalan hubungan yang krusial, rasanya sangat masuk akal bagi seorang pejabat publik untuk hadir di tengah program yang mengusung talkshow serius di stasiun tv mana saja. Apalagi untuk hubungan sekelas AS-Indonesia yang diwarnai berbagai isu.

Saya ingat betul saat kampanye konvensi Partai Demokrat Agustus tahun lalu. Di mata saya, citra yang melekat pada diri Hillary Clinton adalah wanita tangguh, yang berani menghadapi siapa saja, serbuan argumentasi apa saja demi menyampaikan pemikirannya. Sosok Hillary Clinton betul-betul lepas dari bayang-bayang suaminya Bill Clinton yang sukses menjabat presiden AS dua periode. Ia giat "bertempur" melawan Barack Obama. Ketika menjelang konvensi dan semua polling menunjukkan keunggulan Obama, tak sepatah kata pun terucap dari mulut Hillary yang menyatakan menyerah kalah. Dengan lantang ia menyatakan akan terus berjuang sebagai penghargaan untuk mereka yang telah mendukungnya. Akibat persaingan itu, kubu Demokrat sempat khawatir terjadi pelemahan pascakonvensi, karena posisi internal yang terbelah.

Namun kini saya tidak lagi memandangnya seperti itu setelah ia tampil di sebuah acara musik dengan perbincangan ringan seperti selebriti Indonesia dan bukan sekelas menlu negara hyperpower! Saya tidak menilai rendah pembawa acara program musik. Tetapi logikanya menjadi sangat tidak mungkin atmosfir program musik akan menggiring narasumber pada perbincangan yang serius, tajam dan mendalam. Pembawa acara yang serius pun menurut saya, dapat terbawa oleh atmosfir yang ringan itu dan sulit untuk menghadirkan perbincangan berbobot.

Saya bisa saja dituding iri, karena gagal menghadirkan perbincangan dengan Hillary Clinton. Saya akui, saya iri dan merasa gagal. Namun dengan besar hati saya terima kekalahan itu bila datang dari sesama jurnalis yang biasa berkecimpung di dunia jurnalistik.

Oh Clinton yang Dahsyat! Bagaimana kalau di Bukan Empat Mata?

indi

6 comments:

rahma said...

mas indy, clinton takut kali kalo dia menghadiri 'apa kabar indonesia' , ntar di tanya2 ttg gaza yg lebih mendetail, kayak pertanyaan di deplu, dia jg ga menjawab banyak kalo urusan politiknya bawa nama israel dan palestina.

tenang deh saya menghibur anda dan tvone, besok kalo Obama dateng, dia mau mampir ke wisma nusantara...ikutan syuting pagi, sekalian ajakin org2 yg mirip Obama itu:)

kan lebih Prestise dibanding cuma menlu-nya

Indiarto Priadi said...

iya juga ya. hehehe.

Ping! Me Shop said...

Jatah Mas Indi sepertinya Mr.Obama, bukan Mrs.Clinton! Tanpa Hillary pun TVOne tetap mantap! Apalagi AKI Pagi...wuiiiih...mantapppp benerrrr!!

Indiarto Priadi said...

ihik..ihik...malu ah

Anonymous said...

Mas Indi, salam kenal ..
saya Ratna kakaknya Susinta hudi-sby
pokoknya.. selalu nonton Indi kuadrat, muantep AKI-nya.
Didoain deh jatah TVOne sama rela Obama deh. sukses buat mas Indi ya

Fatkhan said...

Clinton Takut Ma BangOne X